Sebelum memulai desain infografis, langkah pertama adalah menentukan tujuan utama. Apa yang ingin disampaikan melalui infografis ini? Apakah untuk mengedukasi, menginformasikan, atau mempromosikan sesuatu? Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu memfokuskan pesan yang ingin disampaikan.
Selain itu, penting untuk memahami audiens yang akan menerima informasi ini. Mengetahui demografi, preferensi, dan kebutuhan audiens membantu memilih desain, gaya visual, dan jenis informasi yang sesuai. Dengan audiens yang jelas, infografis akan lebih efektif dan relevan.
Memilih Desain yang Sederhana dan Menarik
Desain infografis yang efektif harus memiliki keseimbangan antara kesederhanaan dan daya tarik visual. Salah satu kesalahan umum adalah menggunakan terlalu banyak elemen atau informasi dalam satu desain, yang justru membingungkan audiens. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih elemen desain yang relevan dengan pesan yang ingin disampaikan. Hindari penggunaan gambar atau grafik yang tidak mendukung konten utama, karena ini akan mengalihkan perhatian audiens.
Selain itu, ruang putih atau white space sangat berperan dalam menciptakan desain yang terstruktur dengan baik. Penggunaan ruang putih yang cukup akan membuat informasi lebih mudah dipahami dan memberikan kesan desain yang lebih profesional. Mengatur elemen-elemen desain dengan baik, seperti judul, subjudul, dan teks, akan memudahkan audiens untuk mengikuti alur informasi.
Pemilihan palet warna juga mempengaruhi keseluruhan desain. Gunakan warna yang tidak hanya menarik tetapi juga memberikan kontras yang jelas antara elemen penting dan latar belakang. Warna-warna cerah dapat menarik perhatian, namun pastikan untuk tidak berlebihan. Selain itu, warna yang sesuai dengan tema atau branding akan memberikan kesan kohesif pada desain. Pilihlah dua atau tiga warna utama untuk menjaga desain tetap konsisten.
Terakhir, tipografi memainkan peran yang tidak kalah penting. Font yang tergunakan harus mudah terbaca dengan ukuran yang sesuai untuk setiap elemen teks. Menggunakan terlalu banyak jenis font dapat membuat desain tampak kacau. Sebaiknya pilih satu jenis font untuk judul dan subjudul, dan font lainnya untuk isi teks. Pastikan font yang tergunakan sesuai dengan tone dan tujuan infografis Anda, apakah itu formal, kreatif, atau informatif.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, infografis Anda tidak hanya akan terlihat menarik tetapi juga mudah terpahami oleh audiens yang menjadi sasaran.
Baca juga: Peran API dalam Web Development dan Mengapa Semakin Penting Saat Ini
Menggunakan Visual yang Relevan dan Informatif
Visual adalah elemen utama dalam infografis yang mempermudah audiens memahami informasi. Pilih gambar atau grafik yang relevan dengan topik, seperti diagram batang atau garis untuk menunjukkan data atau tren. Ini akan memudahkan pemahaman, terutama jika data numerik tersajikan dengan cara yang mudah tercerna.
Selain itu, gunakan ikon yang menggantikan teks panjang untuk menyederhanakan pesan. Ikon yang tepat, seperti grafik naik untuk pertumbuhan bisnis, membuat informasi lebih mudah dipahami. Pastikan kualitas visual baik, dengan gambar atau ilustrasi yang jelas dan tajam, serta ukuran yang sesuai dengan desain keseluruhan infografis.
Dengan visual yang tepat dan berkualitas, infografis menjadi lebih menarik dan efektif dalam menyampaikan pesan.
Baca juga: Mengukur Keberhasilan Proyek: Teknik dan Alat Penting
Menjaga Konsistensi Desain
Untuk menjaga konsistensi desain, berikut beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan:
- Pemilihan Palet Warna yang Terbatas
Pilih dua hingga tiga warna utama untuk infografis Anda. Warna-warna ini harus saling melengkapi dan menciptakan kontras yang cukup agar elemen penting menonjol. Hindari penggunaan terlalu banyak warna yang bisa mengganggu keseimbangan visual. Misalnya, pilih satu warna dominan untuk latar belakang, satu warna untuk elemen utama seperti teks atau data, dan satu warna untuk aksen atau informasi tambahan. - Pemilihan dan Penggunaan Font yang Konsisten
Gunakan satu atau dua jenis font yang saling mendukung. Pilih font sans-serif seperti Arial atau Helvetica untuk judul dan subjudul, serta font serif seperti Times New Roman untuk tubuh teks jika diperlukan. Jangan mencampur font yang terlalu berbeda karena ini bisa mengurangi keterbacaan dan mengganggu alur desain. Pastikan ukuran font juga konsisten, dengan ukuran lebih besar untuk elemen penting dan ukuran lebih kecil untuk detail tambahan. - Penggunaan Elemen Visual yang Seragam
Pastikan elemen-elemen visual seperti ikon, ilustrasi, dan grafik menggunakan gaya yang serupa. Misalnya, jika Anda menggunakan ikon dengan garis tebal dan sudut tajam, pastikan semua ikon lainnya mengikuti gaya yang sama. Ini akan menciptakan kesan yang lebih profesional dan memudahkan audiens untuk memahami hubungan antar informasi dalam infografis. - Jaga Struktur dan Tata Letak yang Rapi
Tata letak yang konsisten sangat penting untuk membantu audiens mengikuti informasi dengan mudah. Atur elemen-elemen seperti teks, gambar, dan grafik secara terstruktur dengan ruang kosong yang cukup di antara elemen-elemen tersebut. Hindari kepadatan informasi dalam satu area dan pastikan setiap bagian memiliki ruang untuk “bernapas”. Gunakan grid atau garis bantu untuk menjaga keseimbangan dan simetri dalam desain Anda.
Dengan menjaga konsistensi desain, infografis Anda akan terlihat lebih profesional, memudahkan audiens dalam memahami informasi, serta meningkatkan kredibilitas dari pesan yang ingin disampaikan.
Baca juga: Cloud Computing dalam IoT: Keunggulan dan Tantangan
Kesimpulan
Mendesain infografis yang efektif memerlukan pemahaman tentang elemen visual yang konsisten, pemilihan warna yang tepat, dan tata letak yang rapi. Dengan mengikuti prinsip-prinsip dasar ini, Anda dapat menciptakan infografis yang menarik dan mudah dipahami.
Untuk meningkatkan keterampilan desain Anda lebih lanjut, ikuti sertifikasi desain grafis di MySertifikasi dan kuasai lebih banyak teknik yang dapat memperkuat kemampuan Anda dalam mendesain infografis profesional.