Pengertian bahan ajar dan jenis bahan ajar secara umum adalah materi atau media yang di gunakan dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa atau mahasiswa memahami dan menguasai materi pelajaran dengan lebih baik.
Bahan ajar bisa berupa berbagai bentuk, seperti buku, modul, video, audio, gambar, dan lain sebagainya, yang di rancang dan di susun dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri atau dengan bimbingan, serta memfasilitasi pencapaian tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan.
Baca juga Perangkat Administrasi Guru
Pengertian Bahan Ajar Menurut Para Ahli
Menurut para ahli, bahan ajar dapat di definisikan sebagai berikut
- Dirjen Dikdasmen mendefinisikan, bahan ajar adalah materi pembelajaran yang di susun secara sistematis dan di gunakan oleh guru dan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Materi ini dapat berupa berbagai bentuk, baik cetak maupun noncetak, yang mendukung proses belajar mengajar.
- Heinich, dkk. (1996): Heinich dkk mengelompokkan jenis bahan ajar berdasarkan cara kerjanya. Mereka membaginya menjadi 5 kelompok besar: bahan ajar yang tidak di proyeksikan seperti foto, diagram, display, model; bahan ajar yang diproyeksikan, seperti slide, filmstrips, overhead transparencies, proyeksi komputer; bahan ajar audio, seperti kaset dan compact disc; bahan ajar video, seperti video dan film; bahan ajar (media) komputer, seperti Computer Mediated Instruction (CMI), Computer based Multimedia atau Hypermedia.
- Ellington dan Race (1997): Para ahli ini mengelompokkan jenis bahan ajar berdasarkan bentuknya menjadi 7 jenis, antara lain: bahan ajar cetak dan duplikatnya, bahan ajar display yang tidak di proyeksikan, bahan ajar display diam yang di proyeksikan, bahan ajar audio, bahan ajar audio yang di hubungkan dengan bahan visual diam, bahan ajar video, dan bahan ajar komputer.
- Rowntree (1994): Menurut Rowntree, jenis bahan ajar dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelompok berdasarkan sifatnya, yaitu bahan ajar berbasiskan cetak, bahan ajar yang berbasiskan teknologi, bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau proyek, dan bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia.
- Lestari (2013): Dalam perspektif ini, bahan ajar adalah material pendukung dari modul ajar yang didasarkan pada capaian dan tujuan pembelajaran spesifik. Bahan ajar mencakup referensi materi, latihan/asesmen, instrumen refleksi, dan lain-lain yang mendukung proses pembelajaran.
Baca juga Modul Praktikum
Karakteristik Bahan Ajar
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa karakteristik bahan ajar merujuk pada ciri-ciri atau sifat-sifat khusus yang di miliki oleh materi pembelajaran tersebut. Karakteristik bahan ajar akan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Berikut ini beberapa karakteristik umum bahan ajar:
- Relevan: Bahan ajar harus relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan. Konten yang di sajikan harus sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dan mengacu pada kompetensi atau hasil yang ingin di capai.
- Jelas: Bahan ajar harus di susun dengan jelas dan terstruktur. Informasi yang di sajikan harus mudah di mengerti oleh target audiens, sehingga siswa dapat menginterpretasi materi dengan benar.
- Menghubungkan dengan Pengalaman: Mengaitkan bahan ajar dengan pengalaman nyata siswa dapat memudahkan pemahaman dan retensi informasi. Hal ini dapat membuat materi lebih relevan dan mudah di ingat.
- Mendukung Pembelajaran Mandiri: Bahan ajar sebaiknya dapat di gunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri. Panduan yang jelas dan latihan mandiri dapat membantu siswa memahami konsep dengan lebih baik.
- Interaktif: Bahan ajar yang interaktif memungkinkan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat di capai melalui latihan, pertanyaan, diskusi, dan tugas-tugas berbasis masalah.
- Sesuai Format: Bahan ajar perlu di sesuaikan dengan format yang sesuai dengan konteks pembelajaran. Misalnya, bahan ajar online harus di rancang agar sesuai dengan platform digital yang di gunakan.
- Mengukur Pencapaian Tujuan: Bahan ajar sebaiknya di lengkapi dengan alat pengukuran, seperti latihan soal atau tugas, yang dapat membantu mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai.
- Fleksibel: Bahan ajar sebaiknya dapat di adaptasi sesuai dengan perubahan kebutuhan dan perkembangan siswa. Kemampuan untuk di perbarui atau di modifikasi akan meningkatkan kualitas bahan ajar.
- Akurat: Bahan ajar harus mengandung informasi yang akurat dan dapat di pertanggungjawabkan. Kesalahan informasi dapat mempengaruhi pemahaman siswa.
Baca juga Manfaat Jurnal Guru
Kesimpulan
Penggunaan kombinasi berbagai jenis bahan ajar dapat meningkatkan variasi pembelajaran dan membantu siswa dengan gaya belajar yang berbeda untuk lebih efektif memahami konsep. Semoga artikel ini dapat membantu bapak ibu guru dalam proses pembelajaran dengan siswa