Ketika kita membicarakan keselamatan di lokasi konstruksi, satu tantangan kritis yang seringkali diabaikan adalah keberadaan “blind spot” atau titik buta. Blind spot merupakan area di sekitar peralatan berat atau struktur bangunan yang tidak dapat terlihat oleh operator atau pekerja. Kondisi ini menciptakan risiko besar terhadap kecelakaan yang dapat merugikan tidak hanya pekerja konstruksi, tetapi juga menyebabkan kerugian finansial dan penundaan proyek.
Blind spot dapat muncul di berbagai lokasi, mulai dari area di sekitar alat berat seperti truk dan ekskavator hingga sudut-sudut tertentu pada struktur konstruksi. Dalam banyak kasus, kecelakaan yang disebabkan oleh blind spot dapat dihindari dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Resiko Kecelakaan Akibat Blind Spot
- Tabrakan antara Peralatan Berat: Blind spot pada truk, ekskavator, atau alat berat lainnya dapat menyebabkan tabrakan di area konstruksi, dengan potensi merusak peralatan dan melukai pekerja.
- Pejalan Kaki dan Pekerja Lintas Jalan: Area blind spot dapat menjadi bahaya bagi pejalan kaki atau pekerja yang harus melintas di dekat peralatan berat, terutama pada saat perpindahan atau manuver.
- Ketidakmampuan Melihat Pekerja di Tanah: Operator peralatan berat mungkin tidak dapat melihat pekerja yang berada di tingkat tanah saat melakukan pekerjaan, meningkatkan risiko kontak atau tertimbun oleh material konstruksi.
Pemahaman yang baik tentang lokasi blind spot di lokasi konstruksi adalah langkah penting dalam mengurangi risiko kecelakaan. Blind spot bisa muncul di berbagai tempat, mencakup area di sekitar peralatan berat, kendaraan, dan bahkan struktur bangunan. Pada truk konstruksi, misalnya, blind spot dapat terletak di belakang truk, tepat di bawah kaca belakang, dan di samping kabin.