Edge Computing merupakan komputasi yang menitikberatkan pada pemrosesan data secara terdistribusi di lokasi yang dekat dengan perangkat fisik atau tempat data. Dengan kata lain, komputasi ini di lakukan tepat di sisi perangkat keras yang memproduksi data, mengurangi jarak perjalanan data ke pusat data sentral. Sebaliknya, Cloud Computing adalah model komputasi yang memberikan akses on-demand ke berbagai sumber daya melalui internet. Dalam konteks ini, pemrosesan data terpusat di pusat data jarak jauh yang di miliki oleh penyedia layanan cloud.
Edge Computing dapat ibaratkan sebagai “pintu gerbang lokal” di mana data di proses sedekat mungkin dengan tempat di hasilkannya. Sebagai contoh, pada Internet of Things (IoT), perangkat seperti sensor atau kamera dapat langsung melakukan analisis data tanpa harus mengirimkannya ke server pusat. Sementara itu, Cloud Computing berfungsi sebagai “pusat komputasi global” yang menyediakan sumber daya melalui internet untuk berbagai kebutuhan, mulai dari penyimpanan hingga pengolahan data kompleks.
Lokasi Pemrosesan Data
Pada Edge Computing, lokasi pemrosesan data menjadi aspek kritis. Pemrosesan data dilakukan secara lokal, mendekati sumber data atau perangkat yang menghasilkan informasi. Dengan demikian, perangkat keras di tepi jaringan, seperti gateway atau perangkat IoT, memiliki kemampuan untuk melakukan pemrosesan tanpa mengirim data ke pusat data sentral. Hal ini memberikan keunggulan dalam mengurangi latensi, atau waktu yang dibutuhkan untuk mentransfer dan memproses data.
Di sisi lain, Cloud Computing melakukan pemrosesan data di pusat data yang mungkin berlokasi di tempat yang jauh. Meskipun memberikan akses yang mudah dan fleksibilitas terhadap sumber daya komputasi, model ini dapat menghadapi tantangan dalam hal latensi. Data harus melakukan perjalanan melalui jaringan untuk mencapai pusat data dan kembali, yang dapat memakan waktu tergantung pada jarak dan kecepatan koneksi.
Keuntungan Latensi
Latensi adalah istilah fancy yang sebenarnya mengacu pada berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu tindakan. Jadi, dalam konteks Edge Computing, di mana pemrosesan data dilakukan dekat sumbernya, latensi menjadi sangat rendah.
Pikirkan tentang kamera pengawas di sudut jalan yang mendeteksi gerakan. Dengan Edge Computing, kamera tersebut dapat langsung mengenali apakah ada kejadian yang perlu diperhatikan, seperti mobil melaju terlalu cepat. Mengapa? Karena kamera itu sendiri dapat memproses informasi tersebut tanpa harus mengirimnya ke “kantor pusat” yang mungkin berjarak jauh.
Di sisi lain, dalam Cloud Computing, latensi mungkin lebih tinggi karena data harus melakukan perjalanan jauh untuk mencapai pusat data dan kembali lagi. Bayangkan jika setiap kali Anda mengambil foto, Anda harus mengirimnya ke seseorang yang jauh untuk memprosesnya, dan baru kemudian Anda mendapatkan hasilnya.